K

Command Palette

Search for a command to run...

Daftar

Elemen dan Tag

Pahami blok bangunan utama HTML: elemen dan tag. Apa bedanya sih? Kita kupas tuntas di sini!

Elemen dan Tag HTML: Kenalan Sama Bata Penyusunnya!

Udah tau kan struktur dasar halaman HTML itu kayak gimana? Nah, sekarang kita mau nge-zoom lebih dalem lagi buat liat apa sih sebenernya isi dari bagian <head> dan <body> itu. Jawabannya adalah: Elemen HTML!

Bayangin lagi kita lagi main LEGO. Halaman web itu kayak bangunan LEGO yang udah jadi. Nah, elemen HTML itu kayak masing-masing kepingan LEGO-nya: ada yang bentuknya kotak, panjang, ada yang buat roda, ada yang buat atap, dan macem-macem lagi. Setiap kepingan punya fungsi dan bentuknya sendiri-sendiri.

Elemen HTML Itu Apa Sih?

Secara sederhana, Elemen HTML adalah satu unit atau satu bagian individual dari halaman HTML. Setiap elemen biasanya ngasih tau browser jenis konten apa yang ada di dalamnya dan gimana cara nampilinnya (atau gimana perilakunya).

Misalnya:

  • Ada elemen buat nandain sebuah teks sebagai judul utama (<h1>).
  • Ada elemen buat nandain sekelompok teks sebagai paragraf (<p>).
  • Ada elemen buat nampilin gambar (<img>).
  • Ada elemen buat bikin link ke halaman lain (<a>).

Hampir semua yang kamu liat di halaman web (teks, gambar, tombol, video) itu direpresentasikan oleh satu atau lebih elemen HTML.

Tag HTML: Penanda Buat Elemen

Terus, gimana caranya kita "ngasih tau" browser kalau "ini lho elemen judul" atau "ini lho elemen paragraf"? Nah, di sinilah peran Tag HTML.

Tag HTML adalah penanda khusus yang kita pakai buat ngasih tau awal dan (biasanya) akhir dari sebuah elemen HTML. Tag ini ditulis pake kurung sudut (< dan >).

Kebanyakan elemen HTML punya dua tag:

  1. Tag Pembuka (Opening Tag): Menandakan awal dari elemen. Formatnya: <namatag>.
    • Contoh: <p>, <h1>, <div>
  2. Tag Penutup (Closing Tag): Menandakan akhir dari elemen. Formatnya: </namatag> (ada garis miring sebelum nama tagnya).
    • Contoh: </p>, </h1>, </div>

Di antara tag pembuka dan tag penutup itulah kita menempatkan Konten dari elemen tersebut.

Struktur Umum Elemen HTML:

<namatag>Konten elemen ada di sini</namatag>

Contoh Penerapan:

  • Elemen Paragraf:

    html
    <p>Ini adalah sebuah paragraf biasa. Semua teks ini adalah konten dari elemen p.</p>
    • <p> adalah tag pembuka.
    • </p> adalah tag penutup.
    • "Ini adalah sebuah paragraf biasa. Semua teks ini adalah konten dari elemen p." adalah kontennya.
  • Elemen Judul (Heading 1):

    html
    <h1>Ini Judul Paling Penting</h1>
    • <h1> adalah tag pembuka.
    • </h1> adalah tag penutup.
    • "Ini Judul Paling Penting" adalah kontennya.

Gampang kan? Jadi, elemen itu konsepnya (misal, "sebuah paragraf"), sedangkan tag itu cara kita nulisnya di kode (<p> dan </p>).

Elemen Kosong (Self-Closing Tags): Si Mandiri yang Gak Butuh Pasangan

Gak semua elemen HTML punya tag penutup dan konten di antaranya. Ada beberapa elemen yang sifatnya "mandiri" atau "kosong" (empty elements). Elemen-elemen ini gak ngebungkus konten apa pun, tapi mereka sendiri udah punya makna atau fungsi.

Elemen kosong ini cuma punya tag pembuka, dan kita bisa menuliskannya dengan dua cara (dua-duanya valid di HTML5):

  1. Tanpa garis miring di akhir: <namatag>
  2. Dengan garis miring di akhir (self-closing): <namatag /> (gaya ini diadopsi dari XHTML dan banyak disukai karena lebih eksplisit).

Contoh Elemen Kosong yang Sering Dipakai:

  • <img> (Image/Gambar): Buat nampilin gambar. Gambarnya sendiri ditentuin lewat atribut src, bukan sebagai konten di antara tag.
    html
    <img src="logo.png" alt="Logo Perusahaan">
    <!-- atau -->
    <img src="logo.png" alt="Logo Perusahaan" />
  • <br> (Line Break/Pindah Baris): Buat bikin baris baru di dalam teks, tanpa memulai paragraf baru.
    html
    Ini baris pertama.<br>Ini baris kedua.
    <!-- atau -->
    Ini baris pertama.<br />Ini baris kedua.
  • <hr> (Horizontal Rule/Garis Horizontal): Buat bikin garis pemisah horizontal.
    html
    <p>Paragraf satu.</p>
    <hr>
    <!-- atau -->
    <hr />
    <p>Paragraf dua.</p>
  • <input> (Form Input): Buat bikin berbagai macam input field di dalam form (misal, kotak teks, tombol radio).
    html
    <input type="text" name="nama">
    <!-- atau -->
    <input type="text" name="nama" />
  • <meta>: Yang udah kita bahas di struktur dasar, buat metadata.
    html
    <meta charset="UTF-8">
    <!-- atau -->
    <meta charset="UTF-8" />
  • <link>: Juga udah dibahas, buat nge-link ke resource eksternal.
    html
    <link rel="stylesheet" href="style.css">
    <!-- atau -->
    <link rel="stylesheet" href="style.css" />

Jadi, inget ya, kalau elemen itu gak punya konten yang "dibungkus", kemungkinan besar dia adalah elemen kosong.

Nesting Elemen: Elemen di Dalam Elemen (Kayak Boneka Matryoshka!)

Boneka Matryoshka

Salah satu kekuatan HTML adalah kita bisa naruh elemen di dalam elemen lain. Istilah kerennya adalah nesting. Ini penting banget buat bikin struktur halaman yang kompleks dan bermakna.

Bayangin kayak boneka Matryoshka dari Rusia, di mana ada boneka kecil di dalam boneka yang lebih besar, dan seterusnya.

Aturan Main Nesting yang Benar:

Elemen yang di-nesting (elemen anak) harus ditutup sepenuhnya sebelum elemen pembungkusnya (elemen induk) ditutup. Jangan sampai tag-nya saling silang!

Contoh Nesting yang BENAR:

html
<div> <!-- Elemen induk -->
    <p> <!-- Elemen anak dari div, induk dari strong -->
        Ini adalah paragraf yang berisi teks <strong>penting</strong>.
    </p> <!-- Tutup p dulu sebelum tutup div -->
</div> <!-- Tutup div -->

Di sini:

  • Elemen <strong> di-nesting di dalam elemen <p>.
  • Elemen <p> di-nesting di dalam elemen <div>.

Contoh Nesting yang SALAH (Jangan Ditiru!):

html
<div>
    <p>
        Ini adalah paragraf yang berisi teks <strong>penting.
    </p> <!-- SALAH! strong belum ditutup -->
        </strong> <!-- Harusnya strong ditutup sebelum p -->
</div>

Atau kayak gini:

html
<p>Ini teks <em>yang mau ditekankan</p> dan ini lanjutannya</em>. <!-- SALAH! Tag p dan em saling silang -->

Browser mungkin bakal coba "menebak" maksudmu, tapi hasilnya bisa jadi gak sesuai harapan dan bikin pusing pas nge-debug. Jadi, pastikan nesting-nya rapi ya!

Penting: Nama Tag itu Case-Insensitive, Tapi...

Secara teknis, nama tag HTML itu case-insensitive. Artinya, <p>, <P>, atau <p> semuanya dianggap sama oleh browser.

TAPI...

Praktik terbaik dan konvensi yang sangat dianjurkan adalah selalu gunakan huruf kecil (lowercase) untuk semua nama tag dan atribut HTML. Kenapa?

  1. Konsistensi: Kode jadi lebih rapi dan seragam.
  2. Keterbacaan: Lebih enak dibaca.
  3. Standar Industri: Hampir semua developer nulisnya pake huruf kecil.
  4. Kesiapan untuk XHTML: Kalau suatu saat kamu perlu nulis kode yang kompatibel dengan XHTML (versi HTML yang lebih ketat), di sana case-sensitive dan wajib huruf kecil.

Jadi, biasakan dari sekarang: <h1>, bukan <H1>; <p>, bukan <P>; <body>, bukan <BODY>. Oke?


Sip! Sekarang kamu udah tau apa itu elemen dan tag, bedanya apa, gimana cara nulis elemen kosong, dan pentingnya nesting yang bener. Ini adalah dasar-dasar "tata bahasa" HTML. Dengan memahami ini, kamu udah selangkah lebih maju buat bisa "ngobrol" sama browser dan nyuruh dia nampilin apa yang kamu mau.

Kuis Elemen dan Tag HTML

Pertanyaan 1 dari 5

Dalam HTML, apa yang dimaksud dengan "elemen"?